Sunday, October 6, 2019

Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan Spiritual

Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan Spiritual:
Studi Faktor yang Memengaruhi Kesejahteraan Psikologis Pekerja

Tren kajian kesejahteraan psikologis di dunia kerja mengalami perkembangan yang cukup pesat di beberapa dekade ini. Sering kali temuan penelitian mengasosiasikan kesejahteraan psikologis dengan kinerja perusahaan yang positif. Seperti, laporan penelitian Harter (2003) bersama koleganya dalam buku Well-Being, Productivity, and Happiness at Work (2011), terhadap 8.000 pekerja di 36 perusahaan yang berbeda, mereka mendapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan antara kesejahteraan (well-being) pekerja yang diteliti dengan kinerja perusahaan (business outcomes) seperti meningkatnya kepuasaan konsumen dan produktifitas pekerja, mengurangai keluar masuknya pekerja dan tingkat ketidakhadiran pekerja karena sakit.

Psikolog organisasi berpendapat bahwa konsep kesejahteraan di tempat kerja sangat erat kaitannya dengan kepuasan hidup, kepuasan pekerjaan dan kesehatan secara umum. Lebih lanjut Simone mengutip pendapat Warr, menjelaskan bahwa kesejahteraan memiliki konsep yang lebih luas dan menyeluruh, mencakup aspek fisik dan psikis yang sehat. Pada lingkup individu, kesejahteraan berhubungan dengan pengalaman hidup, baik kepuasan hidup dan kebahagiaan. Adapun pada lingkup pekerjaan, kesejahteraan berkaitan dengan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti kepuasan kerja (job satisfaction) dan keterikatan pekerjaan (job engagement), yang lebih spesifiknya kesejahteraan merujuk ke aspek mental, psikologis, atau emosional pekerja.

Detail:
Penulis: H. Abdurrahman
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2019

No comments:

Post a Comment

Kematangan Spiritual dan Kompetensi Toleransi: Menakar Peran dan Tantangan FKUB DKI Jakarta

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 dan Nomor 8...