ypm-publishing
Muda dan Berkarya
Monday, December 7, 2020
Kritik Sosial pada Pergumulan Isu Agama dan Musik di Baghdad dan Brussels
Friday, December 4, 2020
Relasi Kuasa Tokoh-Tokoh Nasionalisme dan Islam
(Dalam Drama ‘Awdatu Alfirdaws Karya ‘Aliy Aḥmad Bākaṡir)
„Awdatu Al-Firdaws merupakan karya Ali Ahmad Bākaṡir, yang ditulis pada tahun 1946. Tepat setahun setelah kemerdekaan Indonesia. Bākaṡir adalah termasuk dramawan produktif, novelis,dan penyair abad ke-20. Dia menulis hampir lima puluh karya sastra dan lebih dari tiga puluh drama karyanya bernuansa Islami. Bākaṡir salah satu keturunan Hadrami yang menunjukan dalam karyanya nilai-nilai Islam dan tradisi yang terjadi dalam masyarakat Islam.
Meskipun karya-karyanya berkontribusi sangat besar, terhadap sastra Arab dan Islam, Bākaṡir telah menerima kurangnya perhatian dari para sarjana baik di dunia Islam dan di dunia non Islam. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti membahas karya milik Bākaṡir, untuk mengenalkan salah seorang dramawan yang memiliki peran bagi bangsa yang berjuang dalam kemerdekaan negaranya. Kemudian dalam drama ini melihat upaya orang-orang Muslim yang berjiwa nasionalisme dan berjuang terhadap negaranya.
„Awdatu Al-Firdaws menggambarkan perjuangan tokoh bangsa untuk kemerdekaan nasional.Tokoh yang dimaksudkan dalam drama adalah para tokoh yang berjuang untuk Indonesia. Bākaṡir membentuk paradigma nasionalisme melalui kata-kata dari dialog. Dalam tulisan ini, peneliti berpendapat bahwa Bākaṡir berkeinginan untuk memberitahu kepada pembaca mengenai sejarah Indonesia.
Kisah akhir dalam drama „Awdatu Al-Firdaws adalah, Bākaṡir membentuk para tokoh menyerupai layaknya para pahlawan sejarah yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Sehingga dalam penelitian ini setidaknya bisa dijadikan sebagai pengingat akan proses dalam kemerdekaan bangsa Indonesia.
Penulis: Fathan Hunaefi
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2020
Halaman: xii+ 168 hlm
ISBN: 978-602-5576-65-2
Monday, November 30, 2020
Kearifan Lokal Budaya Bugis dan Pluralisme
(Studi Pendidikan Karakter pada Perguruan Tinggi di Kota Palopo Tahun 2017-2020)
Buku ini membahas tentang kearifan lokal budaya Bugis dan pluralisme (Studi Pendidikan Karakter pada Perguruan Tinggi di Kota Palopo). Penelitian menjelaskan bentuk kearifan lokal budaya Bugis dan pluralisme, serta upaya pelestariannya melalui pendidikan sebagai upaya membangun karakter bangsa melalui pendidikan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan entopedagogi.
Buku ini menemukan: 1) Pendidikan karakter berbasis kearifan lokal sejalan dengan nilai-nilai pluralisme yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. 2) Pelaksanaan pendidikan karakter kearifan lokal pada perguruan tinggi dilakukan beberapa model di antaranya: a) Model tudassipulung, b) living values, c) model pengayaan, b) model pembuatan keputusan dan aksi sosial, aktualisasi model menunjukkan kriteria baik yang ditunjukkan oleh perilaku mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung melalui observasi pembelajaran yang merupakan bagian dari penilaian pembelajaran. 3) Bahwa pendidikan karakter berbasis kearifan lokal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang plural karena Kota Palopo dihuni oleh masyarakat yang multietnis. Misalnya Bugis, Makassar, Rongkong dan Toraja. Serta berbagai suku bangsa, adat, kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda. Mereka hidup rukun bersama, ditandai adanya kerja sama di semua aspek kehidupan, baik aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, sampai kegiatan keagaamaan sudah terjalin paham toleransi dalam beragama yakni saling menghargai dan menghormati antara pemeluk agama. Kota Palopo mempunyai beberapa kearifan lokal, misalnya; Sipakatau artinya saling memanusiakan manusia, Sipakalebbi artinya saling memuliakan, Sipakaingge', artinya saling mengingatkan. Hal tersebut harus tetap dipelihara dan disosialisasikan, sehingga menjadi perekat bagi terciptanya serta terpeliharanya kerukunan umat beragama di Kota Palopo.
Penulis: Yunus
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2020
Halaman: xii+ 386 hlm
ISBN: 978-602-5576-64-5
Monday, November 23, 2020
Islam, Demokrasi dan Transisi Otonomi Khusus
Selanjutnya, ada beberapa temuan penelitian dari Buku ini. Pertama, GAM tidak memiliki keinginan untuk membuat Aceh sebagai negara Islam. Oleh sebab itu, Islam tidak menjadi ideologi dari GAM. Hal ini berdasar pada penelitian dokumen resmi yang dimiliki GAM, baik pernyataan proklamasinya maupun MoU Helsinki. Kedua, Islam kembali masuk ke panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki disebabkan pengaturan politik yang dibuat Pemerintah Pusat. Pengaturan politik itu mengharuskan GAM untuk membuat kebijakan publik mengenai Syariat Islam. Ketiga, pengaruh Islam di panggung politik Aceh pasca MoU Helsinki direalisasikan oleh Gubernur Aceh dan mayoritas anggota DPRA yang berasal dari GAM, dengan membuat beberapa kebijakan publik yang berkaitan dengan Syariat Islam.
Selain itu, persamaan penelitian penulis dengan peneliti lainnya ialah mengkaji ideologi dari GAM. Kemudian, perbedaan penelitian penulis dengan peneliti lainnya ialah penulis melakukan penelitian ideologi GAM mulai dari pendiriannya pada tahun 1976 hingga tahun 2018 atau pasca MoU Helsinki sedangkan peneliti sebelumnya melakukan penelitian ideologi GAM mulai dari pendiriannya hingga sebelum MoU Helsinki. Sementara itu, pada satu sisi, peneliti yang bernama Edward Aspinall (2009) dengan bersandar pada dokumen yang dimiliki GAM pada tahun 1992 menyatakan bahwa Islam menjadi ideologi dari GAM. Di sisi lain, peneliti yang bernama Kirsten E. Schulze (2004) dengan bersandar pada dokumen yang dimiliki GAM pada tahun 1976 menyatakan bahwa Islam tidak menjadi ideologi dari GAM.
Penulis: M. Kamal Arifin
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2020
Halaman: x + 214 hlm
ISBN: 978-602-5576-63-8
Thursday, November 19, 2020
Politik Pendidikan Agama di Sekolah
(Studi Tentang Polemik Pendidikan Agama dalam UU No. 2 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Melalui mata pelajaran umum (sain) diharapkan terbentuk peradaban pendidikan yang mumpuni mencerdaskan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan dengan mata pelajaran pendidikan agama diharapkan akan semakin mempertebal keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia pada segenap civitas akademika pendidikan. Paradigma pendidikan holistik dan Pancasilais, yang mengintegrasikan kecerdasan dengan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia itu, untuk mengkritisi dan menjawab pandangan pendidikan sekuler dari A.N Wilson2 dan Arthur J. D’Adamo.3 Selain itu, kajian ini juga ditujukan sebagai kritik dan jawaban atas kelompok kepentingan (interests groups) yang menentang perumusan dan pemberlakuan Pasal 12 ayat (1) huruf a tersebut ketika dibahas, disosialisasikan, dan diundangkan. Kelompok kepentingan (interest group) ini memiliki kecenderungan pendapat bahwa agama dengan beragam derivasi keilmuannya, terlebih mata pelajaran Pendidikan Agama, merupakan salah satu bagian dari religion’s way of knowing. Paradigma ini, dalam ranah pendidikan umum, memiliki potensi negatif untuk dilegislasi atau diterapkan, karena merupakam salah-satu akar penyebab dari konflik-konflik umat beragama. Oleh karena itu, Pendidikan Agama tidak perlu diwajibkan (compulsory) dalam pengajaran di sekolah. Bahkan kalau perlu, menurut kelompok ini, Pendidikan Agama dihilangkan dari kurikulum sekolah, diganti dengan science’s way of knowing yang lebih mencerdaskan manusia. Selain itu, agama dengan beragam produknya dengan tidak terkecuali pendidikan agama, merupakan bagian budaya ketatamasyarakatan dan ketatanegaraan yang berada dalam ranah privasi. Oleh karenanya, mata pelajaran agama seyogyanya secara sukarela (voluntary) saja untuk diajarkan di institusi pendidikan umum.
Penulis: Syafi’i
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2020
Halaman: xii + 462 hlm
ISBN: 978-602-5576-61-4
Monday, March 2, 2020
Tafsir Ayat-ayat Kenegaraan: Studi atas Tafsir al-Azhar Hamka
untuk membaca online klik pada tombol dibawah ini
silakan mengutif dari buku ini dengan menyebutkan sumber
semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal baik bagi penulis
Sunday, March 1, 2020
Teknik Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Program Studi
silahkan membaca online pada tombol dibawah ini
untuk mengutif gunakan sesuai aturan yang berlaku
semoga buku ini bermanfaat dan menjadi amal baik bagi penulis
Kritik Sosial pada Pergumulan Isu Agama dan Musik di Baghdad dan Brussels
Tujuan buku penelitian ini adalah menganalisis kehadiran kritik sosial beserta pembentukan strukturnya yang didasarkan pada dimensi agama, s...
