Tuesday, January 17, 2023

Konsep Pendidikan Pluralisme dalam Al-Quran


Isu keberagamaan atau pluralisme dalam agama merupakan isu yang cukup menarik untuk ditelaah. Karena fenomena pluralisme agama kehidupan masyarakat modern. Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan yang hanya bergaul dengan orang se-aqidah atau satu suku saja maka tidak akan merasakan hal itu, bahkan dianggap sebagai hal yang aneh karena belum terbiasa, hal itu disebabkan karena belum memiliki pengalaman dalam hidup berdampingan secara damai, tentu akan menimbulkan problematika tersendiri, namun bagi masyarakat metropolitan seperti Jakarta tidak akan menimbulkan sesuatu yang berarti. Fenomena tersebut memaksa para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk menemukan suatu solusi dalam merespon problematika tersebut dengan istilah teologi global (Global Theology) dan kesatuan transenden agama-agama. (Transcendent Unity of Religions). Jika diteliti dengan seksama, target akhir dari kedua teori ini adalah upaya melegitimasi kebenaran semua agama.

Di samping itu, yang paling meresahkan adalah upaya untuk tidak lagi mengklaim kebenaran absolut (absolute truth claims) antar agama yang saling berseberangan.Sehingga, dampak sosial dari doktrin pluralisme agama cukup berbahaya terhadap ajaran-ajaran agama yang telah berlangsung dengan baik.

Seperti diketahui, bahwa masalah utama yang dihadapi oleh para pendidik dan penggerak sosial-keagamaan pada era kemajuan plural-multikultural, adalah bagaimana masing-masing tradisi keagamaan tetap dapat mengawetkan, memelihara, melanggengkan, mengalih-generasikan, serta mewariskan kepercayaan dan tradisi yang diyakini sebagai suatu kebenaran mutlak, namun di saat yang sama, menyadari sepenuhnya keberadaan kelompok tradisi keagamaan lain yang berbuat serupa. Maka, diperlukan sebuah konsep baru dari pendidikan agama yang dapat merangkul, menjaga kebersamaan, menciptakan kohesi sosial yang baik, dan keutuhan bersama, serta mampu mengintegrasikan antara agama dan budaya khususnya di Indonesia yang selanjutnya membentuk sebuah budaya hemispheric.

Detail
Judul Buku: Konsep Pendidikan Pluralisme dalam Al-Quran
Penulis: Masruhin
Editor: -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: xxviii + 334


Pemahaman Hadis Keutamaan Alī Ibn Abī Ṭālib dalam Pandangan Syiah


Hadis dalam pandangan umat Islam menempati posisi kedua sebagai sumber dalil pokok setelah al-Qur’an. Selain sebagai penjelas dan penafsir al-Qur’an, urgensinya menjadi semakin nyata karena ia juga berfungsi sebagai pembuat hukum yang independen layaknya al-Qur’an itu sendiri. Hal ini karena pembawa hadis yakni Rasulullah saw diberi wewenang langsung oleh Allah swt untuk menjelaskan dan menafsirkan kehendak Allah melalui wahyu yang diterimanya. dari malaikat Jibril as. Berdasarkan hal ini, umat Islam tidak hanya mengambil hadis sebagai dalil dan sumber dalam pembentukan tasyrī’, namun juga menjadikannya sebagai satu hal yang tak dapat dipisahkan dalam kepentingan istidlāl dan meyakininya sebagai naṣ yang otoritatif dan kanonik.

Kedudukan hadis yang dinilai sangat penting bagi seluruh kaum muslimin tidak terlepas dari banyaknya perbedaan dalam mengambil, menerima, menginterpretasi dan menangkap makna hadis itu sendiri. Hal ini terjadi karena berbedanya daya tangkap, cara pandang dalam menyikapi teks, rentan waktu, tempat, situasi dan kondisi yang dialami oleh masing-masing pembaca.

Perbedaan tersebut menyebabkan beberapa kelompok, hab maupun firqah yang ada dalam Islam hanya menerima periwayatan hadis yang datang dari anggota kelompok mereka saja dan memilih untuk menolak periwatan dari selain dari mereka. Misalnya kelompok Sunni yang hanya berpegang pada periwayatan yang sesuai dengan aturan main dan kaidah yang telah ditetapkan oleh ulama hadis Sunni, sedangkan golongan Syi’ah hanya menerima hadis periwayatan dari golongan mereka saja. Hal ini salah satunya disebabkan karena Usulul Hadis Syiah berbeda secara signifikan dengan Uṣulul Hadis Sunni sebab Syiah menolak periwayatan hadis kecuali yang berasal dari para aimmah dari kalangan mereka.

Detail:
Judul Buku: Pemahaman Hadis Keutamaan Alī Ibn Abī Ṭālib dalam Pandangan Syiah
Penulis: Jauharatu Nabilah
Editor: -
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: x + 170 hlm 




Beragama di Era Digital

" Beragama di Era Digital " adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang bagaimana kemajuan teknologi dan digitalisasi memengaruhi ca...