Monday, April 17, 2023

Ayat-Ayat Jihad dan Qitāl dalam Resepsi Hermeneutik Eks Narapidana Teroris

Resepsi hermeneutik Al-Qur’an merupakan upaya pengembangan metodologi dari riset living Qur’an untuk penelitian lapangan yang terkait dengan interaksi masyarakat dengan Al-Qur’an baik individual maupun kolektif. Bermula dari pembacaan atas ide Amin al-Khuliy tentang dirasah fi al-qur’an (studi tentang Al-Qur’an) dan dirasah ma haula al-Qur’an (studi tentang sesuatu di sekitar Al-Qur’an),  dikembangkanlah dari ide yang kedua tersebut untuk studi living Qur’an yang hingga kini masih terus mencari dan mengembangkan konstruk metodologisnya. Kemudian dengan membaca teori resepsi yang dikembangkan oleh Jauss dalam kritik studi sastra pada tahun 1970-an, membuat penulis ingin mengadopsi dan mengembangkannya dalam studi living Qur’an yang penulis klasifikan pada tiga perspektif konsep yaitu resepsi sosio-kultural Al-Qur’an, resepsi estetik-psikologis Al-Qur’an dan resepsi hermeneutik Al-Qur’an

Teori resepsi hermeneutik Al-Qur’an dan teori-teori resepsi dalam studi Al-Qur’an lainnya merupakan jawaban alternatif atas berbagai metode dan teori studi Al-Qur’an yang selama ini terkesan menjadikan teks ‘melulu’ sebagai objek kajian dan sangat jarang didapatkan yang mengorientasikan kajian pada realitas lapangan, studi Al-Qur’an tidak selaras dengan tantangan modernitas, demikian jika mengingat pandangan Fazlur Rahman. Hingga terkesan tafsir yang merupakan salah satu metode dalam disiplin studi Al-Qur’an dianggap sudah final serta sempurna. Hingga wajar jika dikatakan kajian atasnya adalah hasil dari pembacaan yang dilakukan secara monoton berulang-ulang (al-qira’ah al-mutakrrirah), dan bukan menuju pada pembacaan yang kritis terhadap teks Al-Qur’an dan karya-karya yang terkait (al-qira’ah al-muntijah). Pemberlakuan yang sedemikian menjadikan semakin tumbuh-kembangnya asumsi negatif terhadap studi Al-Qur’an―terlebih terhadap tafsir, metode pemahaman Al-Qur’an―yang sejatinya tidak pernah mengenal henti apalagi final, sebab fungsinya adalah memberikan penjelasan tambahan makna ayat Al-Qur’an didasarkan pada realitas sosial yang senantiasa berkembang. Untuk itulah teori resepsi hadir di tengah perkembangan studi Al-Qur’an kontemporer guna memberikan alternatif lain untuk mencoba mengembangkan secara metodologis studi Al-Qur’an dalam bingkai dan perspektif yang lain.

Term jihad dan qital selalu berada dalam perdebatan yang terus menerus dan tidak kunjung usai, hal ini merupakan indikator yang menunjukkan bahwa jihad  dan qital merupakan dua tema yang senantiasa memiliki daya tarik tersendiri yang sangat tinggi dan tidak  habis untuk dikaji. Inilah kemudian yang menjadikan kedua tema teks Al-Qur’an tersebut jika dikaji dengan perspektif lain, akan memberikan kontribusi alternatif dari sebuah produk kajian. Sebab yang selama ini lebih cendrung berorientasi pada kajian teks, kini mencoba untuk bergeser pada kajian yang lebih melihat pada realitas pemaknaan dan pemahaman terhadap teks itu sendiri dalam ruang realitas kalangan masyarakat pengguna.  Terkait konteks terorisme dan teks Al-Qur’an dalam tema kajian ini, menjadikan peneliti harus melihat langsung pada mereka yang diasumsikan sebagai tokoh dan atau aktor dari kelompok teroris itu sendiri.

Detail:
Judul: Ayat-Ayat Jihad dan Qital dalam Resepsi Hermeneutik Eks Narapidana Teroris
Penulis: Luqman Abdul Jabbar
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: 366 hal

Wednesday, April 12, 2023

Sosiologi Pendidikan Islam

Sosiologi adalah cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat, dan bagaimana masyarakat mempengaruhi perilaku, tindakan, dan pengalaman individu. Ilmu sosiologi mencoba memahami bagaimana manusia berinteraksi dan membentuk masyarakat, serta bagaimana masyarakat mempengaruhi perilaku dan pengalaman manusia. Dalam mempelajari masyarakat, sosiologi melibatkan penggunaan metode penelitian empiris untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang struktur sosial, nilai, norma, dan polapola perilaku manusia dalam berbagai konteks sosial. Tujuan utama sosiologi adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dalam konteks sosial.
 
Adapun pendidikan Islam dapat diartikan sebagai sebuah sistem pendidikan yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam dan mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam pembelajaran dan pengembangan pribadi. Pendidikan Islam juga melibatkan pengajaran dan pengembangan keterampilan sosial, spiritual, dan moral yang dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

Jadi Sosiologi pendidikan Islam adalah cabang ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan antara agama Islam dengan proses pendidikan dan masyarakat. Secara khusus, sosiologi pendidikan Islam mengeksplorasi bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam mempengaruhi sistem pendidikan dan bagaimana praktek-praktek pendidikan dalam masyarakat Muslim dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan sejarah.

Sosiologi pendidikan Islam mencakup studi tentang lembaga-lembaga pendidikan Islam, seperti madrasah dan pesantren, dan cara-cara mereka berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya. Ilmu ini juga mempelajari bagaimana agama Islam mempengaruhi praktik pendidikan di lembaga pendidikan umum dan bagaimana nilai-nilai dan prinsip-prinsipIslam dipertahankan dalam konteks pendidikan modern. Dalam sosiologi pendidikan Islam, para ahli memperhatikan isu-isu sosial dan politik yang terkait dengan pendidikan Islam, seperti peran pendidikan dalam membangun kesadaran dan identitas Islam, konflik antara pendidikan Islam dan sistem pendidikan sekuler, serta peran pendidikan dalam mengatasi masalah sosial di masyarakat Muslim.


Detail:
Judul Buku: Sosiologi Pendidikan Islam
Penulis: Abd. Hafid
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: xii+ 204 hlm
ISBN: 978-623-5448-40-4

Inovasi Pembelajaran Pendidikan Islam


Inovasi pembelajaran pendidikan Islam merupakan usaha untuk memperbarui dan meningkatkan metode pembelajaran Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman. Inovasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penggunaan teknologi dalam pembelajaran hingga metode pembelajaranyang lebih interaktif dan menyenangkan. Salah satu inovasi pembelajaran pendidikan Islam yang dapat diimplementasikan di lembaga pendidikan Islam yaitu Pembelajaran Berbasis Teknologi. Inovasi ini memanfaatkan teknologi dalamprosespembelajaran, seperti penggunaan media pembelajaran digital, video pembelajaran, dan aplikasi mobile. Pembelajaran berbasis teknologi dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efektif, serta memungkinkan para siswa untuk belajardengan lebih mandiri.

Inovasi pembelajaran pendidikan Islam dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan memperkuat nilai-nilai Islam yang menjadi dasar pendidikan. Namun, untuk mengimplementasikan inovasi ini, diperlukan dukungan dan komitmen dari para guru, orang tua, dan lembaga pendidikan Islam.
Inovasi bisa terjadi di berbagai bidang, seperti teknologi, bisnis, ilmu pengetahuan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Dalam konteks bisnis, inovasi dapat berupa pengembangan produk atau layanan baru, proses produksi yang lebih efisien, peningkatan manajemen, penggunaan teknologi baru, atau pengembangan strategi pemasaran yang lebih efektif. Inovasi juga dapat dilakukan oleh individu atau kelompok dalam berbagai level, mulai dari inovasi yang sederhana hingga yang kompleks. Inovasi dapat dilakukan secara mandiri atau melalui kolaborasi dengan pihak lain.

Dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat, inovasi menjadi semakin penting sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan dan mempertahankan posisi kompetitif. Oleh karena itu, banyak organisasi dan pemerintah yang mendorong dan mengembangkan budaya inovasi sebagai salah satu strategi untuk mencapai pertumbuhan dan kemajuan.

Detail:
Judul Buku: Inovasi Pembelajaran Pendidikan Islam
Penulis: Abd. Hafid
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: xii+ 226 hlm
ISBN: 978-623-xxxx-xx-x

Kematangan Spiritual dan Kompetensi Toleransi: Menakar Peran dan Tantangan FKUB DKI Jakarta

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dibentuk berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 9 dan Nomor 8...