Monday, October 7, 2019

Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan Spiritual

Etika Kerja Islam dan Kepemimpinan Spiritual:
Studi Faktor yang Memengaruhi Kesejahteraan Psikologis Pekerja

Tren kajian kesejahteraan psikologis di dunia kerja mengalami perkembangan yang cukup pesat di beberapa dekade ini. Sering kali temuan penelitian mengasosiasikan kesejahteraan psikologis dengan kinerja perusahaan yang positif. Seperti, laporan penelitian Harter (2003) bersama koleganya dalam buku Well-Being, Productivity, and Happiness at Work (2011), terhadap 8.000 pekerja di 36 perusahaan yang berbeda, mereka mendapatkan kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan antara kesejahteraan (well-being) pekerja yang diteliti dengan kinerja perusahaan (business outcomes) seperti meningkatnya kepuasaan konsumen dan produktifitas pekerja, mengurangai keluar masuknya pekerja dan tingkat ketidakhadiran pekerja karena sakit.

Psikolog organisasi berpendapat bahwa konsep kesejahteraan di tempat kerja sangat erat kaitannya dengan kepuasan hidup, kepuasan pekerjaan dan kesehatan secara umum. Lebih lanjut Simone mengutip pendapat Warr, menjelaskan bahwa kesejahteraan memiliki konsep yang lebih luas dan menyeluruh, mencakup aspek fisik dan psikis yang sehat. Pada lingkup individu, kesejahteraan berhubungan dengan pengalaman hidup, baik kepuasan hidup dan kebahagiaan. Adapun pada lingkup pekerjaan, kesejahteraan berkaitan dengan pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti kepuasan kerja (job satisfaction) dan keterikatan pekerjaan (job engagement), yang lebih spesifiknya kesejahteraan merujuk ke aspek mental, psikologis, atau emosional pekerja.

Detail:
Penulis: H. Abdurrahman
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2019

Wednesday, October 2, 2019

Perubahan Sosial Profetik

Perubahan Sosial Profetik:
Analisis Konsep Tahapan Perubahan Sosial Al-Qur'an

Buku ini membuktikan bahwa konsep perubahan sosial profetik nabi Muhammad yang bersifat humanis-teosentris dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan kemanusiaan sebagai dampak negatif dari globalisasi. Hal ini dapat tercapai jika pengikutnya bisa bertindak sebagai agent of change dalam mentransformasi sosial yang dilandaskan pada epistemologis al-Qur'an sebagai sebuah paradigma modern.

Kesimpulan besar buku ini berbeda dengan kesimpulan para pengusung pemikiran Freudianisme yang mencita-citakan dunia tanpa tekanan jiwa, termasuk tekanan yang berupa agama, yang disebutnya sebagai ilusi, dan penganut pemikiran Marxisme yang menyebut kesadaran agama sebagai false consciousness, seperti dalam kesimpulan Karl-Heinz Lewed "Curtains for Universalism: Islamism as Fundamentalism in Modern Social Form" (2008) dan Herbert Marcuse "The New Form of Control" (2009) berkesimpulan bahwa untuk mempertahankan semesta ini harus melalui pemenuhan kebutuhan tubuh manusia dan pikiran secara bebas.

Detail:
Penulis: Ahsanul Husna
Bahasa: Indonesia
Tahun Terbit: 2019

Beragama di Era Digital

" Beragama di Era Digital " adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang bagaimana kemajuan teknologi dan digitalisasi memengaruhi ca...